Pernah tidak mendengar
kalimat-kalimat berikut:
“Ini
memang sudah nasib saya”.
“Tidak
mungkin saya bisa memerbaiki diri dengan konsisi seperti ini”.
“Dia
sukses karena memang sudah digariskan dari sana”.
“Garis
tangannya memang sudah begitu, makanya dia sukses”.
“Sukses
itu memang sudah menjadi bagiannya, kalau saya ya seperti-seperti ini sudah”.
Dan
lain sebagainya.....
Kita
pasti sering mendengar kalimat-kalimat di atas dan jenis-jenisnya. Bahkan teman
saya dulu termasuk penggemar kalimat-kalimat itu, akhirnya sampai sekarang ia
tidak kemana-mana, hanya menjadi tukang cukur saja di kampung.
Saya
termasuk orang yang tidak percaya bahwa kesuksesan seseorang itu dikarenakan
oleh garis tangan yang mereka miliki, ini tidak lebih dari sebuah mitos yang nilai
kebenarannya tidak bisa dibuktikan. Andai keyakinan ini benar, tidak perlu kita
mengadakan pemilihan umum segala dalam menentukan seorang pemimpin, misalkan
saja dalam menentukan seorang presiden. Cukup dengan meminta semua warga negara
untuk mengumpulkan hasil scanning telapak tangannya dan menganalisis siapa yang
punya garis tangan menjadi presiden itulah yang akan diumumkan. Bener kan? Tapi
ternyata tidak, karena semua harus diihtiarkan, semua harus usahakan. Ini menunjukkan
bahwa tidak ada yang bisa menentukan kesuksesan kita dimasa mendatang kecuali diri
kita sendiri dan tentunya dengan campur tangan Allah SWT, bukan karena garis
tangan, nasib mujur dan sebagainya.
Mari
kita ilustrasikan soal di atas dengan sebuah cerita. Misalnya ada dua orang
pengusaha, katakan namanya si-A dan si-B. Pada saat mengawali usahanya,
keduanya memiliki modal yang sama besar, toko yang sama besar dan bertempat di
lokasi yang strategis. Diawal bulan pertama kedua pengusaha ini mendapatkan
omzet penjualan yang sama besar sehingga mendapatkan keuntungan yang lumayan. Pengusaha
A memperlakukan keuntungan pertamanya itu dengan menambah modal untuk pembelian
barang dagangan tokonya. Sedangkan pengusaha B memperlakukan hasil keuntungan
pertamanya itu dengan membeli barang-barang elektronik mewah untuk
kepentingannya pribadi. Pertanyaannya sekarang, siapa yang akan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar di bulan kedua? Ya, pasti pengusaha A, karena ia
menjual barang yang tidak dijual oleh pengusaha B.
Selanjutnya,
misal pada bulan kedua hasil keuntungan yang diperoleh si-A kembali digunakan
untuk menambah modalnya untuk pembelian barang dagangan yang ada di tokonya,
sedangkan pengusaha B menggunakan keuntungan keduanya untuk pergi berliburan
bersama keluarganya. Pertanyaan yang sama, siapa yang akan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar di bulan-bulan selanjutnya? Ya benar, pasti kita
akan sepakat keuntungan lebih besar itu diperoleh oleh pengusaha A. Bisa jadi
bulan-bulan selanjutnya, toko si-B semakin sepi dari pengunjung dan malah beralih
ke toko si-A karena di toko B tidak meyediakan barang yang mereka butuhkan. Pada
akhirnya bisa jadi juga toko B akan gulung tikar karena sepi pengunjung yang
diakibatkan oleh kurangnya kelengapan barang yang dijual dan toko A akan semakin
berkembang pesat dan membuka cabang dimana-mana.
Berdasarkan
ilustrasi cerita di atas, kita sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa pengusaha
yang berada di puncak kesuksesannya adalah pengusaha A, dan yang gagal adalah
pengusaha B. Dengan kondisi ini apakah benar jika kita mengatakan kesuksesan
yang diraih oleh pengusaha A diperoleh karena itu memang sudah menjadi
bagiannya dan sudah menjadi garis tangannya. Dan mengatakan pula, gagalnya
pengusaha B karena itu tidak termuat digaris tangannya. Rasanya kita sangat
jauh kelirunya.
Ini
bukan tentang garis tangan atau nasib dan sebagainya, tapi ini adalah tentang CARA
BERFIKIR. Cara berfikir yang kerdil atau mengayakan, cara berfikir yang positif
atau negatif, cara berfikir untuk menjadi seorang yang sukses atau gagal.
Jika
kita yakin akan mampu meraih kesuksesan dan berusaha terus menapaki jalan
kesuksesn itu seraya terus berdoa kepadaNya, tidak perduli kita siapa, anak
siapa dana dan darimana, pada waktunya kesuksesan itu Insya Allah akan kita
raih. Sebaliknya, siapapun kita, hatta anak dari konglomerat besar jika tidak
punya gaya berfikir untuk bagaimana menjadi seorang yang sukses dan kaya, maka
nasib baik tidak akan pernah berpihak kepadanya.
***
Mari
kita pupuk budaya berfikir yang positif dan selalu berusaha untuk menjauhi
pikiran-pikiran yang mengecilkan dan mengerdilkan. Allah memang kuasa atas
segala-galanya tetapi Ia hanya mengubah mereka yang mau berubah dan bertindak dengan cepat, tidak hanya sampai pada bahasa
kata saja.
Memang takdir seseorang Sudan ditentukan oleh Allah SWT,Alan tetapi spa bila kita sendiri tidal berbuat apa apa make itu adalah perbuatan yg sangat bodoh, saya sangat membenci apa bila Ada seseorang yg beefikir seperti yg Ada do artikel"ini memang nasib saya tidak mungkin memperbaiki diri dwngan kondisi seperti ini". Mmmmmmm ini kata kata tidak bgs ,coba kita fikir jika orang cacat aja bisa hidup layaknya orang normal kenapa tidak dengan orang yg normal
ReplyDeletememang jika kita semua sadar bahwa ada takdir yang tidak bisa di rubah dan ada yg bisa di rubah dengan ikhtiar dan doa.....
ReplyDeletedan kita tidak seharusnya mengatakan hal-hal yg seperti itu...Hmmmmmmm!!!!
jadi tambah semangat untuk terus berkarya tanpa lupa berdoa selalu...
#lakukan_hanya_untuk_mencari_ridho_Allah_swt
Iya benar pak saya setuju, sukses tidaknya seorang ditentukan oleh dirinya sendiri bukan orang lain (Allah ataupun ortu) sebab dalam Al-qur’an sudah jelas “Allah tidak akan merubah nasib seorang kaum sebelum Dia sendiri merubah-nya” dengan tanda kutip walaupun orang tua kita selalu mendo’akan kita setiap selesai sholat agar menjadi orang SUKSES tetapi jika kita sebagai anak selalu bermalas-malasan iya mutahil kita meraih ke-SUKSES-an. Sebab dalam hadits mengatakan“apa yang kita tanam itulah yang kita tuai/dapatkan” sehingga nasib baik atau buruk kita esok ditentukan oleh kita sendiri atau sejarah kehidupan kita, untuk itu marilah kita menciptakan sejarah yang baik agar kita bisa memetik hasil yang baik ”sukses” dengan selalu berusaha dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala problema hidup.! Good Luck...!!
ReplyDelete