Oleh: Muhammad Hifni
Setiap kita pasti pernah merasakan yang namanya sedih dan bahagia. Sedih
biasanya datang dari rasa yang tak diinginkan oleh hati. Sedangkan bahagia
datang dari rasa yang diharapkan oleh hati.
Kedua rasa tersebut adalah perasaan yang abstrak (tak bisa dinilai oleh
mata, susah untuk dibayangkan. Ia hanya bisa dirasa namun tak bisa pandang.
Efek dari rasa itu saja yang bisa mengemuka.
Baca: Etika Menilai Orang Lain
Sumber: Google |
Salah satu alternatif yang bisa kita gunaan (versi saya) untuk mengetahui
rupa rasa yang sedang kita alami adalah dengan menulis. Seperti apa rupa
kekonyolan itu, seperti apa bentuk kekecewaan itu, seperti apa rupa kebahagiaan
yang kita alami, akan mudah terlihat bilamamana kita mencoba untuk menulisnya.
Oleh karena itu jika saat kita sedang stres, galau, terlebih bahagia cobalah
utntuk menuangkannya dalam bentuk tulisan, tumpahkan semua rasa yang kita
sedang alami. Jika dirasa tulisan sudah cukup, tinggalkanlah sejenak. Kemudian buaka
kembali beberapa waktu kemudian.
Saat anda membuka tulisan itu kembali, anda akan melihat seperti apa rupa
perasaan jengkel dan kecewa itu. Anda akan tahu seperti apa rupa anda saat
sedang stres.
Jadi menulis dapat mengkongkritkan apa yang tak nyata. Ia bisa mewakili
yang tak terlihat oleh mata. Membiasakan diri menumpahkan rasa yang ada dalam
hati dalam bentuk tulisan, secara tidak langsung akan menjadi antitoksin (obat)
untuk ragam penyakit rohani, khususnya stres yang diakibatkan oleh patah hti
dan rasa kecewa.
Seperti yan dialami oleh Julia Caremon, seorang reporter New York Times,
yang mengalami depresi dan ketergantungan alkohol selama 10 tahun karena
perceraiannya waktu itu. Bayangkan 10 tahun, bukan waktu yang singkat. Namun bgitu
tahun ke-11, ia bisa terlepas dari dua penyakit psikologis tersebut. Pertanyaan
berikutnya, apa yang membaut ia sehingga bisa terlepas dari itu semua? Ternyata
jawabannya adalah karena MENULIS.
Ya, ia membiasakan diri menulis setiap pagi hari, tanpa jeda. Ia hanya
menulis apa yang ada dipikirannya dan yang sedang dirasakan dengan lancar tanpa
beban. Beberapa hari kemudian ia tak lagi perlu datang ke dokter hanya sekedar
untuk curhat mengutarakan apa yang sedang ia rasakan, karena ternyata menulis
telah membuatnya embali happy. Berita di www.ttmes.com.
Luar biasa bukan? Makanya nulis terus yuk, karena ia adalah terapi!!!
#Salam Literasi
perasaan seseorang itu berbeda-beda dan tidak ada yang tahu kecuali diri sendiri dan sang pencipta yaitu Allah Swt......
ReplyDeleteperasaan seseorang itu berbeda-beda dan tidak ada yang tahu kecuali diri sendiri dan sang pencipta yaitu Allah Swt......
ReplyDeleteperasaan seseorang itu berbeda-beda dan tidak ada yang tahu kecuali diri sendiri dan sang pencipta yaitu Allah Swt......
ReplyDeletesetuju pak,, alhamdulillah dapat semangat dan motifasi untuk lebih bisa menggunakan waktu yang luang dengan menulis
ReplyDeleteTernyata susah itu banyak manfaatnya dengan hadirnya rasa susah, galau dan sebagainya .banyak orang menjadi penulis dan orang sukses lainya ,kesusahan pintu seseorang bangkit, dengan masalah timbul solusi dengan solusi masalah bisa di perkerdil , sedangkan berhati-hatilah dengan kebahagiaan karna dengan kebahagiaan seseorang terlena dengan keterlenaan timbulah kehancuran.orang bijak mengatakan salah menuju perbaikan itu tidak salah dan orang tidak pernah salah itu salah.menarik artikel ini mengajar seseorang untuk melampiaskan kekecewaan dan kebahagiaan diatas kertas putih kemudian dibuka dan dibaca.sebagai sejarah
ReplyDeletesebesar apapun masalah ketika dia tuliss akan menjadi sederhana, biasanya masalah yang kecil saja akan menjadi besar apabila hanya ditaruh didalam otak (pikiran) saja, akan tetapi masalah yang besar akan menjadi sederhana apabila kita menulisnya, pengalaman orang mungkin berbeda-beda, demikian yang tg alami walaupun tidak ssemua tg tulis ..hehe, walaupun demikian halnya sederhananya tinggal menulis saja, tapi beda orang beda pengalaman, tidak dirasakan mudah dan sederhana apabila tidak pernah di coba
ReplyDeletekisah diatas membuat saya semakin tertarik untuk menulis, karena seringkali saya kebingungan bagaimana mengekspresikan/melampiaskan keluh kesah yang ada dlm hati dan pikiran saya. (rosyana)
ReplyDeletecek
ReplyDeletecek
ReplyDeletemenulis merupakan salah satu metode dari berbagai macam metode yang dilakukan oleh sebagian orang dalam meluapkan emosinya. namun, kembali lagi kita memlash back ingatan kita bahwa berbeda manusia beda pula cara mereka memngekspresikan emosi meraka. contoh diatas adalah salah satu bukti bahwa menulis juga tergolong salah satu metode meluapkan emosi yang kadang tidak mampu untuk diungkapkan kepada orang lain ( curhat ). dan sudah jelas tulisan diatas sangat memotivasi bagi para mahsiswa untuk mulai menuangkan ide-ide ataupun meluapkan emosi ( perasaan ) melalui kreatifiatas menulis.
ReplyDeletemenulis merupakan salah satu metode dari berbagai macam metode yang dilakukan oleh sebagian orang dalam meluapkan emosinya. namun, kembali lagi kita memlash back ingatan kita bahwa berbeda manusia beda pula cara mereka memngekspresikan emosi meraka. contoh diatas adalah salah satu bukti bahwa menulis juga tergolong salah satu metode meluapkan emosi yang kadang tidak mampu untuk diungkapkan kepada orang lain ( curhat ). dan sudah jelas tulisan diatas sangat memotivasi bagi para mahsiswa untuk mulai menuangkan ide-ide ataupun meluapkan emosi ( perasaan ) melalui kreatifiatas menulis.
ReplyDelete