5

*Semangat Menulis
Oleh: Muhammad Hifni

Saya yakin, tidak ada seorangpun yang terlahir dengan bakat hebat dalam menulis. Seorang yang kita lihat hari ini hebat karya penanya pasti adalah penulis yang payah pada awalnya. Yang membedakan penulis hebat dengan yang payah adalah hanya pada keikhlasan dan kerelaan mereka untuk menjalani proses dan bertumbuh di dalamnya, every time and every day. CATAT, “every day, setiap hari”.

Untuk menjadi penulis hebat, membiasakan diri dengan aktivitas-aktivitas positif dan istimewa adalah sesuatu yang sangat penting, terlebih bagi penulis pemula (seperti saya). Aktivitas inilah yang membedakan penulis yang betul-betul ingin benar-benar menjadi penulis hebat dengan penulis yang hanya mengharap sekedar menjadi penulis hebat.
Sumber: Google

Diantara kebiasaan-kebiasaan hebat dan istimewa tersebut adalah mereka yang selalu membiasakan diri untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, diklat menulis, membeli dan membaca buku-buku yang bergizi. Mereka juga dengan sukarela membiasakan diri berlama-lama di depan meja untuk membaca dan melatih diri dalam menulis. Dan yang lebih penting mereka tidak sungkan bertanya dan mendengar nasehat, masukan ataupun kritikan dari para senior demi perbaikan karya yang sedang mereka tulis.

Kebiasaan ini memeng akan berat dijalani, namun yang pasti yang bertahanlah yang akan mejadi pemenang dan mendapatkan hasil membahagiakan. Sejarah penulis dunia membuktikan, penulis buku Herry Potter, J.K Rowling. Sebelum karya maha dahsyatnya mendunia, ia harus rela mnerima penolakan atas naskahnya sebanyak 14 kali, karena dianggap tidak memenuhi kriteria dan pangsa pasar, selain itu juga disebabkan isi naskahnya tak sesuai dengan gaya menulis saat itu, mungkin bahasa lainnya agak kaku. Bayangkan 14 kali, dimana setiap satu kali menunggu persetujuan naskah harus menanti berbulan-bulan, bahkan sampai satu tahun. Itu baru satu kali, bagaimana jika 14 kali penolakan? Pasti sangat lama.

Tapi karena sang penulis mengikuti prosesnya, bersabar menanti sambil memperbaiki keurangan-kekurangan yang ada pada naskahnya. Hingga pada akhirnya ia bisa memetik hasilnya, sebuah penerbitan kecil bersedia menerbitkan naskahnya. Kita saat ini, kita bisa menyaksikan dan menikmati The Movienya Herry Potter yang mendunia.

Oleh karena itu, jangan terlalu mudah menyerah dan pasrah. Menjadi apapun yang kita inginkan, jika kita ikhlas menikmati prosesnya maka yakin kita akan memetik hasilnya. Yang perlu menjadi penekanan adalah, kita harus memiliki kesabaran dan ikhtiar yang hebat dalam menjalani  prosesnya.

#Edisi Menyemangati Diri
#Salam Literasi

    

Post a Comment

  1. Saya setuju dengan bapak bahwa tidak ada seorangpun yang terlahir dengan bakat hebat terutama dalam hal menulis. Hal demikian (bakat hebat) tidak hanya berlaku untuk menulis saja melainkan kemampuan apapun yang dimiliki oleh orang yang kita anggap hebat tentunya ia peroleh dari proses yang tidak mudah melainkan terdapat suatu tantangan yang harus dilalui untuk menjadi seseorang yang hebat dalam bidangnya tersebut. Untuk itu jika ingin menjadi orang yang hebat terutama hebat dalam hal menulis maka janganlah pernah bosan untuk menjalani suatu proses menuju kehebatan tersebut. Tetap seemangaaaat nulisnya pak,,,,,,.

    ReplyDelete
  2. thats right,,, proses, ikhtiar serta do'a adlah rangkaian yang harus di jalani untuk mencapai sesuatu yang hebat dan bermanfaat namun jangan lupa harus bersabar dalm menjalni rangkainnya

    ReplyDelete
  3. Memang benar tidak ada orang yang lahir dalam keadaan hebat,,dalam hal apapun,,oleh karena manusia perlu berusaha agar bisa mencapai apa yang di inginkan dan apa yang dicita-citakan,,,kareNa tanpa ada perjUangan hidup tidak akan mudah

    ReplyDelete
  4. benar bahwa tidak ada seorgpun yg terlahir dg bakat hebat dlm menulis dan setlh membaca ini saya mnjadi termotivasi kmbali untk menulis, walaupn seringkali saya di hantui rasa takut dan malas sehingga berakhir dg keputusasaan.(Rosyana)

    ReplyDelete
  5. kita dilahirkan didunia ini dengan segala potensi yang ada pada diri kita, tinggal kembali kepada pribadi masing-masing
    baik buruknya tergantung kita
    berhasil atau gagal tergantung kita
    bangkit atau terpuruk tergantung kita
    jadi tetaplah untuk menyemangati diri pribadi,
    barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.. Insya Allah

    ReplyDelete

 
Top